Pragmatik dalam Kehidupan Sehari-hari

November 11, 2025

Pengertian Pragmatik

Pragmatik adalah cabang linguistik yang mempelajari konteks penggunaan bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Berbeda dengan sintaksis atau semantik yang lebih fokus pada struktur dan makna kata, pragmatik menekankan pada bagaimana konteks mempengaruhi makna yang disampaikan. Dalam bahasa, situasi, niat pembicara, dan hubungan antara pembicara dan pendengar sangat mempengaruhi cara orang berkomunikasi. Jadi, kita sering kali tidak hanya berbicara kata-kata, tetapi juga menyampaikan makna yang lebih mendalam tergantung pada situasi dan lingkungan.

Contoh Pragmatik dalam Kehidupan Sehari-hari

Salah satu contoh pragmatik yang umum kita temui adalah dalam penghormatan dan sopan santun. Misalnya, ketika seseorang mengunjungi rumah orang lain, kata-kata yang digunakan saat menyapa bisa berbeda tergantung pada siapa yang mereka temui. Ketika menyapa orang yang lebih tua, kita cenderung menggunakan bahasa yang lebih formal dan sopan, seperti “Selamat pagi, Bapak/Ibu”. Namun, kepada teman sebaya, kita bisa lebih santai dengan hanya mengatakan “Hai” atau “Halo”. Dalam konteks ini, pemilihan kata dan cara penyampaian tergantung pada hubungan sosial dan norma budaya.

Peranan Konteks dalam Pragmatik

Konteks merupakan elemen kunci dalam memahami pragmatik. Misalnya, dalam situasi tertentu, ungkapan “Bisa tolong matikan lampu?” dapat memiliki makna yang berbeda. Jika diucapkan dalam konteks percakapan santai di sebuah kafe, itu bisa berarti permintaan yang sederhana. Namun, jika diucapkan dalam rapat formal di kantor, bisa jadi itu merupakan perintah atau harapan untuk menunjukkan kepemimpinan. Konteks ini membantu kita memahami niat sebenarnya di balik kata-kata yang diucapkan.

Tindak Tutur dalam Pragmatik

Tindak tutur adalah konsep yang merujuk pada tindakan yang dilakukan melalui pengucapan kata-kata. Dalam pragmatik, kita mengenal adanya tindak tutur direktif, pernyataan, permintaan, dan banyak lagi. Misalnya, seseorang mengatakan “Apakah Anda ingin makan siang?” Ini bukan hanya sekadar pertanyaan, tetapi bisa juga menjadi tawaran untuk berbagi waktu makan bersama. Dalam situasi lain, seorang atasan yang mengatakan “Tolong kerjakan laporan ini” secara jelas menunjukkan perintah yang harus dilakukan oleh karyawan. Maka dari itu, pengertian maksud di balik kata-kata dalam tindak tutur dapat membantu menjembatani komunikasi yang lebih efisien.

Kesalahan Interpretasi dalam Pragmatik

Kesalahpahaman sering terjadi dalam komunikasi yang berkaitan dengan pragmatik. Misalnya, jika seseorang mengucapkan “Wow, menarik!” dengan nada sarkastik, tetapi pendengar menganggapnya sebagai pujian tulus, ini bisa mengakibatkan kebingungan. Dalam komunikasi lintas budaya, perbedaan cara berkomunikasi dapat menjadi sumber kesalahpahaman. Di beberapa budaya, langsung menyampaikan ketidaksetujuan mungkin dianggap kasar, sementara di budaya lain, hal tersebut dianggap wajar. Oleh karena itu, kesadaran akan perbedaan pragmatik sangat penting, terutama dalam interaksi antarbudaya.

Pragmatik dalam Era Digital

Dalam konteks digital, penggunaan bahasa pun mengalami perubahan dan pergeseran. Emoji, GIF, atau meme sering digunakan untuk menyampaikan nuansa emosi atau makna tertentu yang mungkin tidak bisa diungkapkan hanya dengan kata-kata. Misalnya, pengiriman pesan “Saya datang” yang dilengkapi dengan emoji senyum dapat mempertegas keinginan positif, sedangkan penggunaan emoji marah pada pesan yang sama dapat menunjukkan ketidakpuasan. Selain itu, penggunaan singkatan atau bahasa gaul dalam pesan teks juga menunjukkan perubahan dalam cara berkomunikasi di era digital. Memahami pragmatik dalam konteks digital ini sangat penting untuk menjalin komunikasi yang efektif di platform online.

Signifikansi Pragmatik dalam Pendidikan

Pragmatik juga memiliki peranan penting dalam pendidikan, terutama dalam pengajaran bahasa. Mengajarkan siswa bagaimana menggunakan bahasa dalam konteks yang tepat membantu mereka dalam berkomunikasi dengan lebih efektif. Kegiatan seperti bermain peran atau diskusi kelompok dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk memahami dan menerapkan aspek pragmatik. Misalnya, saat berdiskusi tentang topik tertentu, siswa belajar untuk mengamati cara teman mereka berkomunikasi, serta memodifikasi cara berbicara mereka sesuai konteks untuk mencapai tujuan komunikasi dengan baik. Dengan demikian, pemahaman pragmatik sangat penting untuk mendukung keterampilan komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar.